singkng sebagai energi alternatif
Krisis energi yang melanda bumi ini, mau tidak mau membuat manusianya tersentak seolah tak percaya, bahwa sumber alam di bumi ini akan punah, habis semua.Hal ini terjadi karena saat ini manusia mahluk yang berada dibumi ini, terlalu boros dalam penggunaan sumber daya alam. Ini juga disebabkan karena adanya kebutuhan hidup manusia yang semakin hari semakin bertambah, sehingga tanpa sadar mereka telah menguras isi bumi ini tak tersisa.
Nah, di Indonesia ini, tepatnya di kota Bandar Lampung, telah ditemukan satu lagi sumber energi alternatif yang bisa dimanfaatkan oleh kita sebagai penggunanya.Yang pertama kali yang menemukannya bocah anak SD kelas 6 bernama Innocencio Kresna Pratama atau biasa dipanggil dengan Inno, telah berhasil menemukan satu energi alternatif yang berasal dari tumbuh-tumbuhan atau makanan yang biasa kita makan.
Ya, dia menemukan Singkong atau Ketela sebagai sumber energinya. Hasil penemuannya itu membuat kagum seluruh dewan juri dalam ajang lomba Kreatifitas anak SD dan Madrasah di Kota Lampung.
Modalnya, menurut Inno, sangat mudah didapat dan murah pula; satu batang singkong kecil yang dipotong menjadi empat bagian. Inno menancapkan pelat dan tembaga seng yang kemudian disambung dengan kabel kecil ke kalkulator dan jam digital. Hasilnya? Kedua benda itu menyala dan tetap akurat!
Menurut Inno, singkong dapat menghasilkan listrik karena mengandung cairan elektrolit untuk menghasilkan listrik.”Untuk itu teknologi sederhana ini saya namakan Baterai Singkong”, ujar anak dari pasangan drg. Edy Suwanto dan drg. Lucia Dwi Handayani.
Nah, jadi sekarang kalo kita makan singkong, ingat juga kalo singkong itu juga bisa menjadi sumber energi listrik.
Yang bikin mang kagum adalah, bahwa penemuan ini justru dilakukan oleh seorang anak SD kelas 6, yang sering juga melakukan penelitian dengan berbagai jenis buah-buahan lainnya yang dapat menghasilkan listrik.
Tinggal sekarang bagaimana peran dari pemerintah untuk dapat mengakomodir semua hasil penelitian tersebut, dan dikembangkan atau diteliti lebih lanjut lagi sehingga diharapkan dapat menjadi sumber energi alternatif yang siap digunakan secara massal oleh bangsa Indonesia.
Seharusnya, orang-orang kreatif seperti Inno ini, perlu diarahkan dan dibina dan diberikan fasilitas untuk menindaklanjuti hasil temuannya tersebut, dan bisa menjadi aset bagi bangsa ini.
Nah, nantinya orang-orang pintar inilah atau para penemu di negeri ini, bisa menjadi motivator untuk yang lain, dan menghasilkan suatu karya yang lebih bermanfaat untuk masyarakat luas.
Mungkin banyak orang-orang pintar dinegeri ini, para peneliti muda, para sarjana, atau mereka yang peduli dengan sekitar, tapi sayang mereka tidak dapat mengembangkan potensi yang dimilikinya karena keterbatasan fasilitas dan dukungan
Betul, fasilitas saja juga tidak cukup, modal untuk melakukan riset juga tidak cukup, tapi terlebih dari itu semua harus adanya dukungan, dari semua pihak, agar hasil karyanya dapat berdaya guna di masyarakat kita.
Pemerintah seharusnya harus lebih peduli terhadap masalah seperti ini, terutama kaitannya dengan para penemu atau mereka yang sedang melakukan riset dan penelitian.
Karena siapa tahu hasil riset ini justru dapat membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan yang ada, dalam hal ini masalah energi yang dapat dipergunakan oleh seluruh penduduk Indonesia.
Jangan sampai karena pemerintah kita tidak peduli, maka mereka para peneliti tersebut karena membutuhkan dukungan dan modal, maka mereka menjual hasil penelitiannya ke negara-negara asing yang mau membeli mahal hasil penelitian mereka.
Yang pada akhirnya, negara merekalah yang lebih maju, sementara kita tetap berada di tempat. Padahal penemuan tersebut semuanya dilakukan oleh anak bangsa ini, Indonesia.
Jangan sampai terjadi lagi kasus pengakuan dar negara lain tentang salah satu kesenian yang asli dari Indonesia tapi diklain sebagai kesenian asli negara mereka.
Kalo sudah begini, baru semua pihak itu berbica, semua pihak saling menuding, mengancam an menyalahkan pemerintah, dan kita baru tersentak manakala itu semua diakui sebagai milik mereka bukan milik kita.
Hasil penemuan dari Inno ini, harus dikaji ulang oleh para ahli dan professor di negeri ini, untuk kemudian diputuskan layak tidaknya Singkong menjadi sumber energi alternatif pengganti energi saat ini.
Kita hanya bisa berharap, agar semakin banyak Inno-inno lain yang menghasilkan karya-karya yang banyak dibutuhkan oleh semua orang demi untuk kemajuan bangsa dan negera kita yang tercin
0 comments
Post a Comment